Jika Anda berkecimpung dalam bidang penerjemahan, Anda mungkin pernah menjumpai istilah seperti “sertifikasi”, “legalisasi”, dan “apostille”, tetapi juga “penerjemahan tersertifikasi” dan “penerjemah tersumpah”. Frasa-frasa ini dapat membingungkan, terutama jika setiap negara memiliki sistem yang berbeda untuk memvalidasi dokumen terjemahan. Mari kita uraikan arti istilah-istilah ini dan perbedaannya satu sama lain.
Terjemahan tersertifikasi vs terjemahan tersumpah
Pertama, mari kita lihat perbedaan antara terjemahan tersertifikasi dan terjemahan tersumpah. Istilah “terjemahan tersertifikasi” sering digunakan dan diakui secara resmi. Banyak orang keliru menggunakan “terjemahan tersumpah”, mengira itu menandakan prosedur berdasarkan sumpah, tetapi itu tidak sepenuhnya akurat. Terjemahan tersertifikasi dilakukan oleh penerjemah yang telah diakreditasi oleh badan hukum.
Gelar resmi untuk penerjemah ini mencakup variasi seperti “Ahli Penerjemah dan Juru Bahasa di dekat Pengadilan Banding,” atau cukup “Ahli Juru Bahasa.” Perlu dicatat, seseorang dapat dicantumkan sebagai penerjemah tanpa menjadi juru bahasa dan sebaliknya. Perbedaan ini dapat menimbulkan kebingungan di antara klien yang tidak terbiasa dengan nuansa profesional ini. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memilih jenis layanan penerjemahan yang tepat, terutama saat menangani dokumen resmi atau hukum.
Apa perbedaan antara sertifikasi, legalisasi, dan apostille?
Sertifikasi
Terjemahan tersertifikasi sama dengan terjemahan biasa, tetapi memiliki bobot hukum karena dibuat oleh penerjemah ahli. Para ahli ini mengautentikasi dokumen dengan membubuhkan cap, sehingga mengonfirmasi keakuratan dan kesesuaiannya dengan materi asli. Proses ini mengubah terjemahan sederhana menjadi terjemahan yang memiliki keabsahan hukum. Namun, keadaan tertentu memerlukan langkah-langkah tambahan di luar sertifikasi biasa oleh penerjemah tersumpah. Misalnya, memperoleh lapisan validasi tambahan melalui legalisasi atau apostille mungkin diperlukan, tergantung pada tujuan penggunaan dokumen di luar negeri.
Legalisasi
Legalisasi umumnya dilakukan oleh lembaga seperti balai kota, notaris, atau Kamar Dagang. Di sini, otoritas memverifikasi identitas penerjemah ahli dan mengonfirmasi keaslian tanda tangan mereka. Langkah ini penting, terutama saat menangani dokumen yang berasal dari Prancis. Ini memastikan bahwa dokumen tersebut diakui sebagai dokumen asli dan mengikat secara hukum di yurisdiksi internasional. Tanpa legalisasi, beberapa negara mungkin menolak menerima dokumen tersebut untuk keperluan resmi.
Apostil
Apostille menambahkan tingkat keamanan lain dan jaminan yang didukung negara pada terjemahan tersertifikasi. Prosedur ini melibatkan beberapa langkah, termasuk verifikasi oleh otoritas setempat dan validasi berikutnya pada tingkat hukum yang lebih tinggi, biasanya dengan mengirimkan dokumen ke Pengadilan Banding. Jika Anda memerlukan layanan seperti itu, pertimbangkan untuk mencoba layanan apostille FBI ini yang menambahkan lapisan sertifikasi lain. Proses ini membantu memperlancar penerimaan dokumen di seluruh negara yang menjadi bagian dari Konvensi Apostille Den Haag, yang memastikan pengakuan internasional.
Kapan Anda memerlukan terjemahan tersertifikasi?
Terjemahan tersertifikasi sering kali diperlukan untuk dokumen yang masuk ke dalam catatan atau register publik asing. Dokumen tersebut dapat mencakup akta kelahiran, surat izin menikah, laporan medis, ijazah akademis, dan sertifikasi profesional. Badan pemerintahan setempat, pengadilan, universitas, konsulat, dan kedutaan besar biasanya memerlukan bentuk terjemahan yang ketat ini.