Tahukah Anda bahwa 20% bisnis gagal dalam enam bulan pertama perdagangan?
Statistik mengejutkan yang mungkin bukan hal yang ingin Anda dengar saat Anda memulainya sendiri, namun tetap merupakan sesuatu yang perlu Anda ketahui.
Jadi, mengapa begitu banyak bisnis baru gagal, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk memastikan bisnis Anda bertahan dalam enam bulan pertama? Mari kita lihat lebih dekat.
Mengapa bisnis gagal dalam enam bulan pertama?
Ada banyak alasan mengapa bisnis baru gagal dalam enam bulan pertama, antara lain:
- Kurangnya dana atau modal
- Manajemen yang buruk
- Perencanaan bisnis yang tidak efektif
- Permintaan pasar tidak mencukupi
- Kurangnya perencanaan
- Kegagalan untuk beradaptasi
Bagaimana bertahan sebagai bisnis dalam enam bulan pertama
Lakukan riset pasar
Bahkan sebelum Anda berpikir untuk meluncurkan bisnis baru, Anda perlu meluangkan waktu untuk melakukan riset pasar terlebih dahulu. Ini akan membantu Anda menentukan apakah ada permintaan terhadap produk atau layanan yang ingin Anda tawarkan.
Pastikan Anda tidak hanya mengetahui apakah ada minat terhadap produk atau layanan Anda, tetapi juga apakah orang bersedia mengeluarkan uang untuk itu. Pada tahap ini, ada baiknya juga untuk melihat lebih dekat pesaing Anda untuk mengetahui apa yang mereka tawarkan, berapa harga yang mereka kenakan, dan bagaimana mereka memasarkan produk atau layanan mereka.
Pertahankan biaya karyawan tetap rendah
Kesalahan umum yang dilakukan pemilik bisnis baru adalah menghabiskan terlalu banyak anggaran berharga mereka untuk merekrut karyawan baru. Dalam hal perekrutan, ada dua hal yang perlu Anda lakukan: pertama, mempekerjakan karyawan dalam jumlah minimum di masa-masa awal dan, kedua, membayar mereka dengan kombinasi uang dan ekuitas.
Jika Anda memiliki keluarga dan teman yang bersedia membantu Anda di masa-masa awal, manfaatkan dukungan ini, terutama jika seseorang memiliki keahlian tertentu, seperti pembukuan atau desain website.
Jangan menghabiskan terlalu banyak uang untuk pemasaran
Tentu saja, sebagai usaha bisnis baru, Anda perlu memasarkan bisnis Anda, jika tidak, tidak akan ada yang mengetahui produk atau layanan Anda. Meskipun demikian, Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membuat orang membicarakan merek Anda.
Lihatlah teknik pemasaran digital berbiaya rendah seperti pemasaran media sosial, pemasaran konten, dan pemasaran email, yang semuanya dapat Anda lakukan sendiri dengan sedikit usaha dan tidak banyak modal. Hindari teknik pemasaran berbiaya tinggi seperti iklan bayar per klik dan iklan TV, karena ini akan menguras anggaran Anda dalam hitungan minggu.
Berpikirlah out of the box untuk pendanaan
Bahkan jika Anda sudah mendapatkan cukup dana untuk menjalankan bisnis Anda, Anda tidak pernah tahu kapan Anda mungkin memerlukan lebih banyak uang untuk membantu Anda melewati enam bulan pertama. Daripada kembali ke bank Anda dan meminta perpanjangan pinjaman bisnis Anda, ada baiknya Anda berpikir di luar kebiasaan.
Misalnya, crowdfunding menawarkan cara yang bagus untuk mengumpulkan uang tambahan untuk bisnis Anda dan bekerja dengan menemukan orang-orang yang berpikiran sama yang bersedia mendukung dan berinvestasi dalam bisnis Anda. Alternatifnya, Anda dapat bertanya kepada keluarga dan teman apakah mereka ingin berinvestasi dalam bisnis Anda dengan imbalan persentase keuntungan.
Gunakan alat otomatisasi
Meskipun Anda mungkin tergoda untuk mencoba dan melakukan segalanya sendiri untuk menghemat uang dan sumber daya, hal ini tidak selalu merupakan tindakan terbaik. Hal ini tidak hanya lebih mungkin mengakibatkan kesalahan manusia, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan mental Anda.
Untungnya, kini tersedia beragam alat otomatisasi dan program perangkat lunak yang dapat membantu Anda melaksanakan sebagian besar tugas bisnis dengan sedikit usaha dan hasil maksimal.
Beberapa alat otomatisasi yang paling populer mencakup perangkat lunak akuntansi seperti layanan akuntansi netsuite, perangkat lunak pelacakan waktu, perangkat lunak manajemen proyek, dan perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan (CRM). Jika Anda khawatir dengan biaya awal alat-alat ini, ada beberapa program yang dapat Anda coba secara gratis untuk melihat apakah program tersebut layak untuk diinvestasikan untuk bisnis Anda.
Bangun jaringan Anda
Jangan anggap remeh pentingnya membangun jaringan yang kuat saat pertama kali memulai berwirausaha. Ingat pepatah populer, “Yang penting bukanlah apa yang Anda ketahui, tetapi siapa yang Anda kenal!”? Ya, hal ini sangat berlaku bagi pemilik bisnis baru.
Ada banyak cara untuk membangun jaringan secara efektif, namun pada akhirnya, yang terpenting adalah memperkenalkan diri, bertemu orang baru, dan memberi tahu mereka tentang bisnis baru Anda. Jika Anda baru mengenal networking dan merasa gugup, ada banyak tips networking untuk pemula yang bisa Anda coba. Selain itu, Anda dapat memulai dengan acara industri online dan kemudian, saat Anda semakin percaya diri, lanjutkan ke pertemuan tatap muka.
Jangan lupa menjaga dirimu sendiri
Kelelahan sangat nyata dan lazim terjadi pada pemilik bisnis baru yang mencurahkan segenap hati dan jiwa mereka ke dalam usaha baru mereka dengan mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Kombinasi jam kerja yang panjang dan stres yang terus-menerus dapat membuat Anda merasa seperti diri Anda yang dulu, dan ini tidak baik untuk Anda atau bisnis Anda.
Untuk mencegah kelelahan, terutama selama enam bulan pertama peluncuran bisnis baru Anda, pastikan Anda meluangkan waktu untuk mengurus diri sendiri di penghujung hari. Hal ini bisa dilakukan dengan berjalan-jalan di taman setempat, bertemu teman untuk makan malam, atau sekadar bersantai di bak mandi.
Tidak dapat disangkal bahwa meluncurkan bisnis baru dalam iklim saat ini adalah sebuah risiko, namun bukan berarti Anda tidak boleh melakukannya. Artinya, Anda harus bersiap sebaik mungkin sebelum membuka pintu untuk masyarakat umum.
Lakukan riset, luangkan waktu untuk membuat rencana, buat rencana darurat, dan yang terpenting, pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk menghadapi badai.